Tuesday, April 4, 2017

Cara Tradisional Sembuhkan Penyakit Wasir

{Ambeien|Sembelit} {dapat} diobati dengan dua {metode|sistem} {adalah|ialah|merupakan|yakni} {lewat|via|melewati} operasi dan pengobatan {opsi|pilihan}.
Pengobatan {opsi|pilihan} {lazimnya|umumnya} {menerapkan|memakai|mengaplikasikan} obat-obatan herbal yang berasal dari bahan {natural}. Obat Ambeien Di Apotik

{Sebagian} di bawah ini {ialah|merupakan|yaitu|yakni} obat-obatan herbal yang {diandalkan} ampuh {bisa} mengobati {ambeien|sembelit} :
1. DAUN UNGU (Graptophyllum pictum)
{Dampak|Pengaruh|Imbas} warna daunnya, {dia} tersohor dengan nama daun ungu. Menyebut namanya, {daya ingat|memori} {lantas|segera|seketika} tertuju pada {ambeien|sembelit} atau {sembelit|wasir}.
Secara turun temurun, {member} famili Acanthaceae itu memang mujarab mengobati penyakit {dampak|pengaruh|imbas} membengkaknya bibir {dubur} itu. Reputasi daun ungu sebagai antiwasirtak perlu diragukan “Daun ungu mengandung pektin untuk {mengoptimalkan|memaksimalkan} saluran cerna,
sehingga {memudahkan} defeaksi dan {tak} {memunculkan} luka atau peradangan”, ujar Prof Dr Sumali Wiryowodagdo Apt, guru besar Farmasi Universitas Indonesia.
{Sebab} {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {diketahui} sebagai obat {ambeien|sembelit} {karenanya} {acap kali|sering kali|tak jarang|kerap|kerap kali} disebut pohon {ambeien|sembelit}. {Kecuali} untuk {ambeien|sembelit} tanaman ini juga {umum|lazim|awam} {diterapkan|dipakai|diaplikasikan} untuk mengobati {ambeien|wasir} dan {sebagian} penyakit lain yang {berhubungan|terkait} dengan ketegangan kulit. Khasiat daun ungu sebagai anti-hemoroid sendiri {digambarkan|ditunjukkan|diterangkan|dijelaskan|dibeberkan} oleh Prof. Dr. H. Sardjono Oerip Santoso dari Farmakologi FKUI. Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian direbus dalam 2 gelas air(600 cc) {hingga} menjadi 1 gelas rebusan dan diminum {setiap|tiap-tiap} hari 1 kali.
Lima hari kemudian, efek yang {dimunculkan} oleh gejala hemoroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas {sirna} {tidak} berbekas. Fungsi tanaman obat ini dalam pengobatan {ambeien|sembelit} tampaknya dari sifatnya yang pencahar ringan {adalah|ialah|merupakan|yakni} {menghalangi} {absorpsi|perembesan|peresapan} air di dalam lumen usus (laksatif ringan) dan pelembut kulit.
Bahan pencahar akan {mempermudah} pembuangan air besar sehingga mengurangi {friksi|pergesekan} dengan kulit {dubur} dan rektum {padahal|meskipun|walaupun|meski} pelembut kulit akan mengurangi ketegangan dinding {dubur} dan dinding vena di {dubur} sehingga pembengkakan diratakan yang berarti mengempis. Daunnya juga mengandung zat lendir yang tampaknya {kian} mengurangi {friksi|pergesekan} feses dengan dinding {dubur}. 2. DAUN DEWA (GYNURA SEGETUM) Tumbuhan ini {bisa} di tanam sebagai tanaman kesehatan keluarga, {sebab} {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {gampang} memelihara tumbuhan ini.
Tanaman ini {mempunyai} sifat sebagai anti-koagulan (anti pembekuan darah), {merangsang|menstimulus} {peredaran}, mengehnetikan pendarahan, menghilangkan panas, memberishkan racun, anti karsinogen, anti-mutagenesis, diuretik(peluruh kencing).

Daun dewa {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {berkhasiat|bermanfaat} untuk kesehatan tubuh manusia. Za-zat yang terkandung dalam daun dewa, diantaranya saponin, minyak atsiri, flavonoid, tannin, vanilat, polifenol, asam klorogenant, asam kalfeat, asam-asam p-kumarat dan asam p-hidroksi benzoate, alkaloid, triterpenoid, sterol, dan vitamin K.

{Metode|Sistem} kerja daun dewa yang berfungsi mencairkan membekunya darah , {merangsang|menstimulus} {peredaran} darah, mengehntikan pendarahan, demam, efek farmakologisnya {sampai} menghilangkan racun yang ada ditubuh. Oleh {sebab} itu, daun dewa {bisa} {menolong} menghentikan pendarahan paa penderita {ambeien|sembelit} sehingga mempercepat penyembuhan luka. 3. PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA) Pegagan {memiliki} banyak kegunaan sebagai herbal yang mengobati. Di Indonesia sendiri, pegagan {kecuali} {diterapkan|digunakan|diaplikasikan} sebagai herbal obat, juga dimakan sebagai lalap. Di Jawa disebut {cangkul} gowang, rendeng, gagan-gagn,

 di Riau : pegago, kaki kuda, bahasa sunda : antanan, Aceh : pegaga, Batak : ampagaga, Bali : taidah, Irian : sandanan, Minang : pigago. Kandungan kimia yang terdapat dalam pegagan {adalah|ialah|merupakan|yakni} asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, tripeten, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak. Pegagan juga mengandung tripeten yang berfungsi {menolong} regenerasi sel kulit dan penyembuh luka; mencegah terjadinya peradangan dan alergi pada kulit. Kandungan tripeten pada pegagan inilah yang {menolong} mempercepat penyembuhan pada penderita {ambeien|sembelit}. 4. RUMPUT MUTIARA (HEDYOTIS CORIMBOSA) Kandungan kimia yang terdapat pad rumput mutiara {ialah|merupakan|yaitu|yakni} hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, beta-sitosterol, sitisterol-D-glocoside, p-coumaric acid, flavonoid glonoid glycosides, (Khastgir et al, 1960), dan baihuasheshecaosu(kemungkinan analog kumarin).
Rumput mutiara ini {berkhasiat|berguna} sebagai anti inflamasi dengan {metode|sistem} {menyelesaikan|memecahkan|menuntaskan} iritasi pada jaringan yang terluka sehingga {bisa} mengurangi rasa sakit pada penderita. Keempat formulasi dari daun ungu, dewa dewa, rumput mutiara, dan egagan inilah yang {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {tepat sasaran} uhntuk {menolong} meringankan gejala {ambeien|sembelit}.

No comments:

Post a Comment